Wednesday 20 June 2012

Astra International: Buy On Weakness

Sejak tahun 2009 (sesuai dengan ketersediaan data), harga saham Astra International naik terus hingga mencapai puncaknya pada tanggal 20 Januari 2012 pada tingkat harga Rp7965 (harga penyesuaian setelah stock spilt). Setelah itu, tampaknya berbagai berita negatif yang berasal dari krisis eropa menekan harga hingga Rp6120 pada tanggal 4 Juni 2012. Melemahnya harga saham Astra ini kemungkinan besar juga terkait dengan rencana aksi korporasi stock split pada tanggal 5 Juni 2012.

Untuk mendapatkan gambaran utuh tentang prospek harga saham Astra ini, saya akan coba bagi menjadi teknikal jangka panjang dan jangka pendek.

Secara jangka panjang, harga saham Astra mengikuti trend naik. Selain trend naik, saham Astra juga diwarnai dengan aksi ambil untung secara teknikal dengan rata-rata koreksi sebesar 22%.
Pada awal bulan April 2012, pergerakan harga saham Astra cenderung break dari trend jangka panjangnya. Hal ini merupakan pelemahan sekitar 21%, dengan level support di Rp6200. Saya perkirakan secara jangka panjang Astra masih akan mengikuti trend naiknya.

Secara teknikal jangka pendek, setelah stock split, harga saham kembali menguat hingga Rp7150 pada tanggal 7 Juni 2012. Setelah itu harga terjebak di kisaran sempit sekitar Rp6600-Rp6900, atau sekitar 300 perak-an.
Dari pergerakan sempit dimaksud, saya perkirakan harga akan tertekan dan kemungkinan akan menembus support Rp6600, dan kemudian menuju Rp6200.
Dengan mempertimbangkan sisi teknikal di atas, risiko saham Astra dalam jangka pendek hingga menengah ini cenderung akan melemah. Strategi yang dapat dilakukan adalah buy on weakness di sekitar Rp6600 dan Rp6200.




No comments:

Related Posts with Thumbnails